Inversi dan Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau Biologi di atmosfer  dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Atau dapat juga dikatakan sebagai keadaan dimana masuknya zat-zat beracun ke dalam atmosfer yang sangat merugikan dan berbahaya bagi kehidupan manusia dan hewan.

Atmosfer merupakan tempat penyimpanan dari berbagai jenis pencemar baik berupa gas, cair maupun padat. Peranan atmosfer pada pencemaran udara adalah bertindak sebagai pengencer konsentrasi pencemar atau bertindak sebagai yang menyingkirkan pencemar udara. Tetapi ada kalanya justru bertindak sebagai sumber pendauran (perputaran) kembali pencamar tersebut. Inilah yang selanjutnya kita bahas lebih dalam.

Pergerakan udara di atmosfer dapat terjadi secara vertical maupun horizontal. Gerakan horizontal dalam keadaan normal terjadi karena adanya gerakan-gerakan udara atau kita mengenalnya sebagai angin. Jika angin yang terjadi bersifat aktif dan kekuatannya cukup, polutan tidak memiliki waktu cukup untuk mengumpul karena cepat disebarkan. Angin yang bersifat aktif terkait dengan besarnya gradient tekanan di wilayah tersebut.

Selain scara horizontal udara juga mengalami pergerakan vertical. Pada umumnya suhi udara menurun 10 C per kenaikan keinggian 100 meter. Namun pada malam hari lapisan udara yang dekat dengan permukaan bumi mengalami pendinginan secara cepat terlebih dahulu sehingga suhu pada lapisan udara bawah dapat lebih rendah dibandingkan dengan lapisan atas. Kondsi meteorology tersebut disebut sebagai inversi. Inversi dapat terjadi juga karena tingkat gas rumah kaca yang tinggi di suatu wilayah. Lanjutkan membaca “Inversi dan Pencemaran Udara”

Hujan Lebat, Angin Putting beliung, Hujan es

Pada dasarnya ketiga fenomena diatas terjadi karena aktivitas awan bersel tunggal dan berlapis-lapis yang pertumbuhannya secara vertical dengan luasan horizontalnya sekitar 3-5 Km, yang biasa disebut sebagai awan cumulonimbus (CB). Awan ini paras atasnya melewati freezing level (ketinggian dimana suhu udara 00 C atau sekitar 4,5 Km diatas paras laut di wilayah Indonesia).

Fenoma cuaca seperti hujan es, angin kencang yang dikategorikan angin putting beliung/leysus/angin puyuh serta issu Badai menerjang kawasan Indonseia, fenomena cuaca tersebut sebenarnya bukan fenomena cuaca yang baru terjadi atau fenomena cuaca yang aneh, karena fenomena ini biasa terjadi di Indonesia. Beberapa tahun lalu di Jakarta Pusat pernah dihebohkan dengan adanya angin kencang dapat menghempaskan pesawat helikoper, jadi fenomena ini sudah pernah terjadi, hanya kejadiannya mempunyai frekuensi yang jarang.

Sementara hujan lebat atau deras yang biasa terjadi setiap tahun sebenarnya fenomena cuaca yang umum terjadi, bahkan dari tahun ketahun hujan lebat selalu ada, apakah disaat musim penghujan, musim peralihan sekalipun dimusim kemarau, ringkasnya hujan lebat tidak mempunyai siklus teratur, kesemuanya itu tergantung sirkulasi udara yang sedang terjadi, wallahu alam !

Angin Putting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dikatakan angin putting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertainya, angin putting beliung kejadiannya singkat antara 3- 5 menit setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur keceptannya melemah, sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20 – 30 knot, sementara puting beliung biasa kecepatannya dapat mencapai 40 – 50 km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena Badai yang sering melanda di negara Amerika, Australia, filipina, Jepang, Kore maupun China. Lanjutkan membaca “Hujan Lebat, Angin Putting beliung, Hujan es”

Tradewind (Angin Pasat)

Wilayah subtropika merupakan daerah bertekanan udara tinggi atau sering disebut dengan lintang kuda (horse latitude), sedangkan daerah khatulistiwa merupakan daerah pusat tekanan rendah. Oleh karena itu, berhembuslah angin dari wilayah subtropika kea rah khatulistiwa baik dari belahan bumi selatan maupun dari belahan bumi utara. Angin ini disebut sebagai tradewind atau angin pasat. Angin pasat termasuk kedalam angin tetap atau nagin yang bertiup sepanjang tahun. Terdiri dari angin pasat timur laut di belahan bumi utara dan angin pasat tenggaradi belahan bumi selatan.

Di sekitar khatulistiwa, kedua angin pasat ini bertemu. Karena daerah ini bertekanan rendah, angin akan memuat naik secara vertical (konveksi), daerah pertemuan kedua angin pasat itu dinamakan ITCZ (Intertropical Convergence Zone) atau DKAT (daerah Konvergensi Antartropis). DKAT ditandai dengan temperature yang selalu tinggi. Lanjutkan membaca “Tradewind (Angin Pasat)”

El Nino Tetap Harus Diwaspadai

torres1Menghadapi musim depan agaknya Liverpool masih mempercayakan lini depannya pada striker Timnas Spanyol Fernando El-Nino Toress. Walau musim ini bermunculan pesaing baru dan lama yang bangun tidur, Elnino masihlah striker yang harus diwaspadai setiap pemain di lini belakang tim lawan.

Lho-lho-lho ki bukanne blog hijau mas??

Iya Hijau Lapangan hijau…. hehe bercanda dikit…Yo serius yo. Emm El nino

El nino oh elnino, seakan terus menjadi perbincangan yang hangat di bulan-bulan di pertengahan tahun ini. Apakah gerangan itu? Makanan apa itu? Enakkah? Kayakna, lha wong namanya keren “El-Nino”

Tapi ternyata dampak dari Elnino ini tak sekeren namanya. Wah-wah bahkan mungkin efeknya sama ketika gawang kita dijebol oleh Elnino Torres sanz….

Lanjutkan membaca “El Nino Tetap Harus Diwaspadai”

Prakiraan musim kemarau 2009

weather_mapPrediksi cuaca di Yogyakarta hari ini berawan, suhu udara anatara 22-33 derajat C, kelembaban antara 51-96% dan angin bertiup dari tenggara dengan kecepatan mencapai 18 Km/jam. Demikian sepenggal kalimat tentang informasi perkiraan cuaca yang sering kit abaca si media cetak atau kita lihat dan dengar di media elektronik.

Informasi prakiraan cuaca seperti diatas sangat penting bagi operator dan pengguna alat transportasi, wisatawan bahkan nelayan karena dapat menunjang keberhasilan pekerjaan dan aktivitas mereka yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya. Namun jika yang membutuhkan adalah petani yang notabene pengguna jasa informasi iklim, apakah prakiraan cuaca seperti diatas telah mengcover kebutuhan mereka? Tentu tidak. Prakiraan cuaca tidak dapat menjelaskan bagaimana prospek hujan bulan depan dan kapan awal musim hujan atau musim kemarau terjadi. Hal ini disebabkan karena cuaca dan iklim memiliki rentang waktu yang berbeda. Lanjutkan membaca “Prakiraan musim kemarau 2009”